oleh Taamo Melihat Hiro jadi kikuk, Mao menarik kembali pengakuan cintanya dengan mengatakan kalau itu hanya gurauan.
Mao tak ingin menyusahkan ... [selengkapnya]
oleh Taamo Dahulu, tempat itu bagaikan rumah sihir.
Tempat yang dapat membuatku tertawa walau aku sedang menangis sekalipun...
Aku senang, sekarang aku harus pulang ke rumah ini.
Semasa kecil, Mao sering bermain di rumah Hiro, tetangga depan rumahnya.
Di rumah itu Mao bisa ... [selengkapnya]