oleh Dita Safitri Kamu tak henti-hentinya menyangka kalau aku tak pernah melibatkanmu dalam setiap ritme napasku. Kamu selalu mengira hidupku akan pincang jika kesempurnaan yang melingkupiku hilang. Atas dasar itu, kamu lalu larut dalam udara, pergi tanpa aku bisa menangkapmu. [selengkapnya]