|
Sinopsis Buku: Nominasi Khatulistiwa Literary Award untuk Kategori Penulis Muda Berbakat!
Aku melihat pacar sahabatku selingkuh. Ya, Fauzan, pacar terakhir Hesti, pacarnya yang terkenal itu. Yang kata Hesti, pacar terbaik yang pernah ada, pacar terganteng yang pernah tercipta, anugerah terindah yang pernah ia miliki, pacar paling setia di dunia. Bull shit! Karena, cowok itu pernah duduk di depanku, membelakangiku, bersama perempuan lain. Cindy. Maka, jangan salahkan aku kalau aku sewot ketika Hesti sepertinya mulai tergoda Fauzan lagi ketika cowok itu mendekatinya lagi. Jadi ingat cewek itu lagi.... “Bodo! Gue sebel ama dia, menurut gue itu kelakuan pecun. Cuma pecun yang segitu nggak punya otaknya bisa muncul di pesta ulang tahun lo setelah dia ngegoda pacar lo tanpa permisi. Lo jangan banyak protes deh, Hes, lo nggak bisa bilang tuh cewek nggak ngerusak hidup lo, ‘kan? Hayo, sekarang gue tanya, skala 1 sampai 10...—10 yang paling parah—kerusakan yang dia bikin di hidup lo ada di skala berapa?” Tapi, ah... namanya cinta. Katanya, cinta itu bukan ‘karena’, tapi ‘walaupun’. Maka, katanya lagi, jadi nggak aneh kalau Hesti dekat lagi dengan Fauzan. Nggak aneh juga kalau kakakku, Tiara, tergila-gila sama sama Ruben yang ganteng tapi udah punya istri dan dua anak yang kecil-kecil. Dan, yang nggak masuk akal, tergila-gila sampai hamil segala.... Huh.... Dan, ternyata aku enggak ada bedanya.... Cuma, bukan seperti Hesti.... Aku mencintai Sandi. “Asyik, gue bisa liat dong tunangan looo....” “Bisa, bisa...,” jawab Riri. Pintu lift terbuka. “Tuh dia! Sayang...,” panggilnya. Sandi! Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
![]() Advertisement |