|
Sinopsis Buku: “Fatimeh bukan jande mude, dialah pendamping setia suaminye yang nyentrik. Kisahnya sangat menarik!”
--Farid Rifai, Ketua Ikmas Mesir “Seumur-umur baru kali ini gue jadi wali nikah pasangan gak waras, di Mesir lagi!” --Haji Aseng, Ketua genk Taman Langit dan wali pernikahan Achoer “Sendiri memang enak, tapi lebih enak berdua! Itulah yang dirasakan pasangan muda belia dalam buku ini. Betul-betul kisah yang romantis. Gue jadi iri ...!” --Fahmi Budiman, Senior jomblo sekaligus broker Singapore Airlines “Udah dikate nikah tuh suseh, Achoer masih aja ngotot pengen nikah dini. Ngasih makan anak orang dari mane tuh?!” --Try Yudo, Mantan temen sekamar Achoer yang berjanji gak akan menikah sebelom kaya. “Membuat komedi yang mendidik saja sudah susah, apalagi jika harus menjual setting Mesir di bawah bayang-bayang sukses Ayat-Ayat Cinta. Achoer berani tampil beda dengan gambaran bahwa Mesir tak selayaknya dimonopoli oleh haru biru cinta.” --Indra San Meazza, Penulis Sejarah Takdir Cinta “Seperti film Ayat-Ayat Cinta, Fatimeh Goes to Cairo yang setting-annya di Mesir betul-betul membuat saya sedih. Karena saya tidak bisa pergi ke Kairo.” --Usang, Penulis Comic Underrock. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
![]() Advertisement |