


|
|
Hasil Pencarian untuk "Thia"
Displaying 91 to 97 (of 97 books)
« Prev |  
6 7 8 9 10
| 91. | 
| | oleh L.Thian Hin *** Out of Print *** [selengkapnya]
|
| 92. | 
| | oleh Matthias Breithack *** Out of Print *** One of a series of authoritative pocket guides introduced last year, the Amsterdam and: guide highlights several of the city's newest and most interesting governmental, residential, and commercial buildings (by architects such as Steven Holl, Renzo Piano, and Kees van der Valk) and also showcases ... [selengkapnya]
|
| 93. | 
| | oleh Raras Cynanthia *** Out of Print *** Masalah dalam hidup ini kayak lorong panjang harus dilewatin, gimanapun sulitnya. Tapi, bukan berarti karena ada masalah, kita jadi nggak nikmatin hidup kan? Itulah yang kami lakukan; gue, Anggri, Dria, dan Yaya. Kami tau caranya bersenang-senang, ngelupain beban hidup sejenak. WE LOVE PARTYYYYY!!! ... [selengkapnya]
|
| 94. | 
| | oleh Rhein Fathia *** Out of Print ***
Sahabat setia selamanya. Aku dan Maya seakan tak terpisahkan. Tetapi kini, satu badai besar meluluhlantakkan persahabatan kami. Maya, yang selalu menyediakan bahu saat aku menangis dan setia mendengarkan cerita ketika aku jatuh cinta, ... [selengkapnya]
|
| 95. | 
| | oleh Shana Priwer, Cynthia, Ph.D. Phillips *** Out of Print *** Uncover the true story behind the quintessential Renaissance Man! Everybody knows Leonardo da Vinci painted the Mona Lisa, drew that famous guy inside a circle, and-oh yeah-has something to do with that code, too. But what about the man behind the myth? Although he's incredibly famous ... [selengkapnya]
|
| 96. | 
| | oleh Shana Priwer, Cynthia, Ph.D. Phillips *** Out of Print *** [selengkapnya]
|
| 97. | 
| | oleh Thia Kyu Ori *** Out of Print *** Ferinandra.
“Bukan nama lo, kan?”
“Nama gue memang Ferina kok!”
“Tapi bukan Ferinandra. Ya, kan?”
Ferina terdiam. Andra cinta pertamanya. Cinta yang tak bisa dilupakannya. Indah sekaligus menyakitkan. Bagaimana tidak, Andra dan ... [selengkapnya]
|
|
« Prev |  
6 7 8 9 10
|
|


Kedai 1001 Mimpi
Desas desus.
"Kita ini konon pahlawan devisa. Tapi kalau mati, ya sudah, dianggap binatang saja."
"Saya datang buat mempertebal iman, bukan jadi mainan."
"Datang ke sini itu harus siap ...
[selengkapnya]

|