|
121. | 
| | oleh Ali Akbar, Eko Priyo Utomo
Rp 29.000 Rp 24.650 [selengkapnya]
|
|
122. | 
| | oleh Ali Akbar, Sofie Beatrix
Rp 25.000 Rp 21.250 Banyak orang masih belum bisa main Twitter dan menganggap bahwa Twitter itu merugikan, membuang-buang waktu, lebih baik mengurusi pekerjaan lainyang lebih menghasilkan. Buku ini akan menunjukkan kepada Anda bahwa menulis di Twitter itu penting, sama halnya saat Anda menghadapi zamannya Facebook ... [selengkapnya]
|
|
123. | 
| | oleh Ali Akhmad Baktsir
Rp 24.000 Rp 20.400 Tinggal beberapa jengkal lagi Mush'ab akan sampai di kampung tempat tinggal istri-istri tercintanya, Sukainah dan Aisyah. Sudah lama rasanya dia meninggalkan mereka karena harus pergi ke Kufah untuk menjalankan tugas memerangi Mukhtar ibn Abi Ubaidah. Sekalipun pertempuran, hatinya tetap ... [selengkapnya]
|
|
124. | 
| | oleh Ali Al-Jumlati, T. HM. Arifin
Rp 47.000 Rp 39.950 [selengkapnya]
|
|
125. | 
| | oleh Ali Arifin
Rp 28.000 Rp 23.800 [selengkapnya]
|
|
126. | 
| | oleh Ali Arifin
Rp 34.800 Rp 29.580 Orang-orang terkaya di dunia mencari dan membangun jaringan, orang lain mencari pekerjaan. Anda boleh memiliki ide atau produk yang terhebat, tetapi hanya akan sukses kalau Anda mempunyai jaringan untuk memberi tahu orang tentangnya dan jaringan untuk memberi tahu orang tentangnya dan jaringan ... [selengkapnya]
|
|
127. | 
| | Perspektif Bisnis, Ide - ide PenjualanIan Serta Strategi Pemasaran oleh Ali Arifin
Rp 34.500 Rp 24.150 [selengkapnya]
|
|
128. | 
| | oleh Ali Arifin
Rp 26.500 Rp 22.525 [selengkapnya]
|
|
129. | 
| | Membangun Mega Bisnis dengan Konsep Viral Marketing oleh Ali Arifin
Rp 23.500 Rp 19.975 Program pemasaran yang paling banyak dibicarakan orang akhir-akhir ini adalah program viral marketing. Ini adalah program unik dan dahsyat untuk mematikan para pesaing. Semboyannya Lets Your Coustomer Do You Marketing. Inilah program Cult Marketing abad ini. Puluhan ribu konsumen setia siap ... [selengkapnya]
|
|
130. | 
| | oleh Ali Azhar Akbar
Rp 36.000 Rp 30.600 Bencana besar itu bernama Lumpur Lapindo. Sejak menyembur pertama kali pada Senin, 29 Mei 2006, sampai kini laju lumpur itu tak dapat dibendung. Negara tak berdaya. Tak ada tindakan apa pun untuk menyelesaikan. Sebaliknya, negara dituding melakukan pembiaran sistemik hingga rakyatnya tenggelam, dan ... [selengkapnya]
|
|