|
14401. | 
| | oleh Obata Yuuki *** Out of Print *** [selengkapnya]
|
|
14402. | 
| | oleh Obata Yuuki *** Out of Print *** Ucapan Takeuchi untuk percaya dan menunggu Yano, membuat perasaan Nanami pada Yano semakin kuat. Di saat yang sama. Yano yang menyaksikan sendiri detik-detik kematian ibu Yuri, akhirnya bisa menghentikan perasaannya terhadap Nana dan ibunya sendiri, yang kemudian mengakhiri hubungannya dengan Yuri. ... [selengkapnya]
|
|
14403. | 
| | oleh Ac Mahendra K Datu *** Out of Print *** Tema sentral buku ini adalah Strategi Negosiasi dengan penjelasan khas novel agar enak dibaca. Apakah itu negosiasi, bagaimana strategi nernegosiasi dan komponen-komponen apa yang penting dan perlu diperhatikan dan dipersiapkan dalam rencana negosiasi? Dialog dan alur cerita dijelaskan kepada ... [selengkapnya]
|
|
14404. | 
| | oleh Hiromu Arakawa *** Out of Print *** Taito Shirei seorang pemuda yang berasal dari Klan Seiryu yang diberi pedang Kenkaranpu saat upacara kedewasaannya. Tiba-tiba, muncullah Shimei, tentara kerajaan yang hendak mengambil pedang tersebut. Mereka pun akhirnya bertarung dan Taito pun lepas kendali. Tanpa sadar, dia pun mulai menyerang ... [selengkapnya]
|
|
14405. | 
| | oleh Hiromu Arakawa *** Out of Print *** Taito dan kawan-kawan melanjutkan perjalanan menuju kediaman guru Hosei, Koyo atas ajakan Hosei.
Di sana Taito diajarkan Koyo bagaimana mengendalikan Sokiho. Saat itu juga, Shimei yang pernah merebut pedang Kenkaranpu dari Taito pun berulah.
[selengkapnya]
|
|
14406. | 
| | oleh Hiromu Arakawa *** Out of Print *** Ryuukou mendapatkan baju besi hitam. Ia berubah menjadi ryuukou hitam.
Laila diliputi rasa kebencian.
Ia berubah menjadi laila hitam.
Tunggu, kalian jadi hitam! [selengkapnya]
|
|
14407. | 
| | oleh Frankin Watts *** Out of Print *** [selengkapnya]
|
|
14408. | 
| | oleh Frankin Watts *** Out of Print *** [selengkapnya]
|
|
14409. | 
| | oleh Frankin Watts *** Out of Print *** [selengkapnya]
|
|
14410. | 
| | oleh Aoki Ume *** Out of Print *** Di depan SMU Yamabuki yang terkenal akan jurusan seninya, berdirilah apartemen Hidamari. Hari ini, dari berandanya, para senior menyaksikan ekspresi bahagia adik kelas mereka yang baru saja diterima. Mulai hari ini juga, kehidupan yang meriah pun kembali dimulai [selengkapnya]
|
|