 
 
  
 
 
  
 
 
  
 | 
 | 
 
Hasil Pencarian untuk "Indonesia for Global Justice (IGJ)" 
Displaying 1 to 5 (of 5  books) 
 
	
 
  |  | 1. |  
 
  |  | oleh Herjuno Ndaru Kinasih
 Rp 42.000      Rp 35.700 Pembukaan sektor jasa keuangan melalui berbagai skema di World Trade Organization (WTO), Free Trade Agreementa (FTA), dan kesepakatan di Association of Southeast  Asian Nations (ASEAN) telah membuat sektor jasa keuangan di Indonesia semakin terbuka bagi invasi perbankan asing. Indonesia bahkan ...  [selengkapnya]
 
 
  |  
 
  |  | 2. |  
 
  |  | oleh Karl Marx
 Rp 153.000      Rp 130.050 Volume ketiga Kapital, dengan pemecahan masalah mengenai tingkat laba (masalah dasar dari para ahli ekonomi Marxis), tidak terbit sebelum tahun 1894. Seperti halnya di Jerman, seperti di semua negeri lain, agitasi telah dilakukan dengan bantuan material yang belum selesai yang dikandung di dalam ...  [selengkapnya]
 
 
  |  
 
  |  | 3. |  
 
  |  | oleh Ahmad Suryono, Dini Adiba Septanti, Salamuddin Daeng
 Rp 50.000      Rp 42.500 Sejak reformasi 1998 pemerintah Indonesia semakin aktif melakukan ratifikasi dan adopsi berbagai macam perjanjian internasional di bidang investasi dan perdagangan ke dalam peraturan perundangan di Indonesia. Proses ratifikasi dan adopsi tersebut ditujukan untuk menggelar “karpet merah” ...  [selengkapnya]
 
 
  |  
 
  |  | 4. |  
 
  |  | oleh J. Wijanto Hadipuro, Lestari Lakhsmi Widowati, Stefanus
 Rp 42.000      Rp 35.700   [selengkapnya]
 
 
  |  
 
  |  | 5. |  
 
  |  | oleh Salamuddin Daeng, Muhammad Ridha
 Rp 50.000      Rp 42.500 Produksi baja global telah masuk dalam perangkap overproduction,  China sebagai negara produsen besi baja terbesar di dunia mengalami kelebihan produksi dan mengincar pasar-pasar di luar China, yakni Asia, Afrika, dan Amerika Serikat. Sebaliknya, Jepang, Korea, dan India, mengincar pasar ...  [selengkapnya]
 
 
  |  
 
  |  
 
	
 
 | 
 | 
	
 
 
  
  
            
MetroPop: Antologi Rasa  
Tiga sahabat. Satu pertanyaan. What if in the person that you love, you find a best friend instead of a lover?
K e a r a
Were both just people who worry about the breaths we take, not how we ...   
  [selengkapnya]
 
 
  
 |