|
Karen Armstrong
Karen Armstong adalah salah satu komentator terkemuka dunia tentang masalah-masalah agama. Dia pernah menjadi biarawati Katolik Roma selama tujuh tahun pada 1960-an, namun kemudian meninggalkan ordonya pada 1969 untuk belajar sastra Inggris di St. Anne's College, Oxford. Pada 1982, dia menjadi penulis purnawaktu dan penyiar televisi. Dia adalah penulis lebih dari 15 buku terlaris di dunia, antara lain Holy War (1988), Muhammad: A Biography of the Prophet (1991), Buddha (2001), Menerobos Kegelapan (Mizan, 2004), The Great Transformation (Mizan, 2007), Muhammad: Prophet for Our Time (Mizan, 2007), Masa Depan Tuhan (Mizan, 2011), Sejarah Tuhan (Gold Edition, Mizan, 2011) The Bible: A Biography (Mizan, segera terbit 2011). Seorang penulis yang sukses dan penyebar semangat keberagamaan yang penuh cinta kasih, Armstrong pernah berceramah di hadapan Kongres dan Senat Amerika Serikat, telah ikut serta dalam World Economic Forum. Pada 2005, ditunjuk oleh Kofi Annan untuk ambil bagian dalam “The Alliance of Civilization” yang diselenggarakan oleh PBB. Pada 2008, dia dianugerahi Franklin J. Roosevelt Four Freedom Medal untuk karyanya tentang kebebasan beragama.
|
Beberapa buku yang pernah ditulis oleh Karen Armstrong:

| oleh Karen Armstrong “Karen Armstrong menggambarkan Muhammad sebagai mistikus yang bersua
dengan Tuhan di puncak gunung sekaligus seorang reformer politik dan sosial yang piawai. Dia juga berargumen bahwa Muhammad dapat berjaya berkat sikap welas asih, kebijaksanaan, dan penyerahan diri yang mutlak kepada ... [selengkapnya]
| 
| oleh Karen Armstrong Pembaca buku-buku Karen Armstrong telah mengenal sosoknya sebagai profesor yang piawai menguraikan pelik sejarah agama-agama dalam bahasa yang mudah dicerna. Mantan biarawati ini telah menulis 22 buku, dari biografi Muhammad, Yesus, Buddha, Sejarah Tuhan yang komprehensif hingga Masa Depan Tuhan ... [selengkapnya]
| 
| oleh Karen Armstrong "Kaidah Emas berarti melihat ke dalam hati kita sendiri, menemukan apa yang membuat kita tersakiti, dan kemudian menolak, dalam keadaan apa pun, untuk menimbulkan rasa sakit itu pada orang lain."
Pembaca buku-buku Karen Armstrong telah mengenal sosoknya sebagai ... [selengkapnya]
|
|