Cari berdasarkan:




Pramoedya Ananta Toer

Pramoedya Ananta Toer lahir di Blora pada 6 Februari 1925. Selain sebagai pengarang, bermacam profesi telah dijalani Pramoedya seperti juru ketik Kantor Berita Dome (1942-1944), wartawan majalah Sadar (1947) dab kenber "Lentera" suratkabar Bintang Timur (1962-1965), dan dosen di Fakultas Sastra Universitas Res Publica (1936-1965) serta di Akademi Jurnalistik Dr. Rivai (1964-1965).
Menulis sejak di bangku sekolah dasar, hingga kini Pramoedya telah menghasilakn tidek kurang dari 35 buku, fiksi maupun nonfiksi. Karya-karyanya yang terbit pada masa Order Baru dilarang oleh pemerintah. Karya puncaknya adalah tetralogi novel sejarah yang ditulis ketika Pramoedya ditahan selama 11 tahun di Pulau Buru, yakni Bumi Manusia (1981), Anak Semua bangsa (1981), Jejak Langkah (1985) dan Nyanyi Sunyi Seorang Bisu II (1996) telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, Belanda, Jerman, dan Prancis. Sejak 1950 sedikitnya 16 penghargaan dari dalam dan luar negeri telah diraihnya, antara lain dari Balai Pustaka (1951), Ramon Magsaysay (1995), PEN International (1998), dan Kota Fukuoka-Yokatopia Foundation (2000).
Perawan Remaja Dalam Cengkraman Militer adalah karya kelima Pramoedya yang diterbitkan oleh KPG, setelah Mangir (2000), Kronik Revolusi 1945, Kronik Revolusi 1946 (1999), Kronik Revolusi 1947 (2001), dan Kronik Revolusi 1948 (2003), yang disusun bersama Koesalah Soebagyo Toer dan Ediati Kamil, serta Cerita dari Digul.


Are you an author? Please contact us at support@bukabuku.com to update your biography.

Beberapa buku yang pernah ditulis oleh Pramoedya Ananta Toer:



*cetak ulang cover baru
oleh Pramoedya Ananta Toer
  [selengkapnya]



oleh Pramoedya Ananta Toer dkk

Buku ini merupakan jilid kelima dari seri kronik tentang Revolusi Indonesia, 1945--49. Seri ini dirancang untuk meliput semua peristiwa yang menjadi berita pada lima tahun pertama Indonesia merdeka. Itu berarti tidak hanya mencakup peristiwa politik dan militer, tetapi juga ekonomi, hukum, ...  [selengkapnya]



oleh Pramoedya Ananta Toer
The Mute’s Soliloquy. The autobiography of Pramoedya Ananta Toer, constructed from notes and letters written to his children, offers the reader a glimpse of more than the inside of a jail. He writes movingly of his own betrayal as the story of Indonesia’s betrayal. His memoir is a tribute to his ...  [selengkapnya]


Bumi Manusia


Bukan Pasar Malam


It's Not An All Night Fair (Pramoedya signature series)


1000 Wajah Pram Dalam Kata dan Sketsa


All That Is Gone


Cerita Calon Arang


The Mute's Soliloquy: A Memoir


Kronik Revolusi Indonesia II (1946)


Sekali Peristiwa di Banten Selatan


Jalan Raya Pos, Jalan Daendels


Footsteps (Buru Quartet)


Dewi Uban
Opera Lima Babak


Cari Pengarang Favorit Anda
Index Pengarang
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z


Temui pengarang lainnya juga ...
Agnes Jessica adalah mantan guru matematika SMUK I BPK Penabur Jakarta. ...  [detail]
Pria kelahiran Grobogan, 9 Juni 1982 ini sejak kecil sangat antusias ...  [detail]
`Berburu` tempat makan enak dan `menjelajah` resto atau kafe baru adalah ...  [detail]
Lahir pada tanggal 30 Mei 1983. Anak kedua dari tiga bersaudara. Hobinya ...  [detail]
Lian Hearn belajar bahasa di Oxford University dan bekerja sebagai ...  [detail]
"Do What You Love and Love What You Do" adalah moto hidup ...  [detail]
Penulis lahir di Jakarta, 7 April 1952 M. Bermula dari keinginan mencari ...  [detail]
Ibu muda dari Bandung ini memang hobby menulis sejak kecil. Katanya cuma ...  [detail]
Bernard Batubara. Biasa dipanggil Bara. Lahir di Pontianak, 9 Juli 1989. ...  [detail]
A career diplomat, jurist and a former journalist, Ali Alatas (born 4 ...  [detail]