
|
Eiji Yoshikawa
Nama aslinya Hidetsugu Yoshikawa, lahir pada tahun 1892 di dekat Tokyo. Ia berasal dari keluarga samurai miskin. Kesulitan keuangan dalam keluarganya menyebabkan Yoshikawa terhenti sekolah di SD. Ia lalu bekerja macam-macam untuk bisa hidup, termasuk bekerja di galangan kapal. Usia 19 tahun ia pindah keTokyo dan mulai menulis senryu atau haiku lucu. Haiku ialah puisi pendek khas Jepang yang sangat indah. Sesudah dua tahun menjadi reporter di Maonichi Shimbun, ia memantapkan diri menjadi novelis profesional. Berbagai jenis novel ditulisnya : humor, thriller, roman. Tidak jarang ia menulis sekaligus tiga novel. Semuanya ditulis menggunakan nama samaran, sebelumnya akhirnya ia memutuskan memakai nama samaran Eiji. Sejak tahun 1930, terjadi perubahan pada gaya penulisannya. Ia mengekspresikan pandangan-pandangan zamannya dengan setting masa lampau atau sejarah. Selama perang dengan Cina, ia menulis laporan-laporan perjalanan. Dan sementara itu ia menyelesaikan terjemahan/adaptasi kisah populer Cina, Kisah tentang Tiga Kerajaan. Sampai saat meninggalkannya pada tahun 1962, Eiji Yoshikawa menjadi salah satu novelis terkenal dan paling disukai di Jepang.
|
Beberapa buku yang pernah ditulis oleh Eiji Yoshikawa:

| oleh Eiji Yoshikawa Kondisi negeri yang terpuruk akibat keserakahan klan Taira, menguntungkan Yoritomo yang ingin menjatuhkan Taira no Kiyomori. Setelah menyusun kekuatan dan berhasil menaklukkan beberapa wilayah, Yoritomo menjadikan Kamakura sebagai pusat ... [selengkapnya]
| 
| oleh Eiji Yoshikawa Setelah kalah perang melawan klan Taira, Minamoto no Yoshitomo dipenggal dan keturunannya diburu untuk dihukum mati. Namun, tertinggal empat putra Yoshitomo yang selamat.
Novel ini mengisahkan kehidupan Yoritomo dan Ushiwaka, mulai dari pelarian hingga mereka ... [selengkapnya]
| 
| oleh Eiji Yoshikawa Shin Suikoden buku 3
Anggota Ryou Zan Paku semakin banyak, dan telah memilih Chou Gai sebagai pemimpin, serta Sou Kou sebagai wakil. Saat Ji Sen disandera, Sou Kou memipin pasukan untuk menyerbu keluarga Shuku Chou Bou di Gunung Doku Ryuu. Namun, pasukan lawan lebih terlatih dan ... [selengkapnya]
|
|
|
|